Dalam rentang waktu pemakaian yang lama, tentu kerja sok racing sudah enggak maksimal lagi. Misal bocor pada sil, rebound kurang sempurna atau kompresi sudah tidak seperti semula. Tenang, kalo belum bisa beli yang baru, bisa dengan cara rekondisi.
Aan Hermawan, bengkel tunggal motor shock, Jogja, punya solusi. “Sok raacing umumnya memiliki perbandingan 2/3 oli dan 1/3 gas. Kalau sudah usia lama, biasanya rebound jadi cepat.Karena gas pada tabung sok mulai habis,” ucap Aan mengawalinya.
Fungsi sil mulai tidak maksimal dalam menahan beban gesek pada sok. Kalo dibiarkan terlalu lama, kebocoran oli bisa menyebabkan rusak pada as sok. “Kan banyak debu yang nempel pada as sok saat terjadi kebocoran oli,” terangnya.
Penanganan pertama bisa diganti pakai as buat monosok ukuran 12,5 mm. “Sil relatif banyak di toko onderil. Bisa pakai ukuran 12,5-37,” paparnya.
Jika sil dan as sudah diganti, berarti sistem kerja sok juga mengalami perubahan. “Yaitu sistemnya pakai oli semua. Soalnya gas yang sudah hilang tidak bisa diisi lagi,” lanjut Aan.
Langkah perubahan sistem dimulai dari ubahan bagian piston di dalam tabung sok atau sirkulasi oli. Tentu agar turunya sok cepat, perubahan sirkulasi saluran oli tergantung kebutuhan.
Misal, jenis motor dan bobot pengendara. Demikian juga perubahan pada piston as-nya. “Tergantung kebutuhan. Logikanya, jika sirkulasi semakin berkurang, rebound semakin berat. Jadi, tinggal kekentalan oli yang disesuaikan,” tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar